seperti janji saya untuk melanjutkan postingan pengalaman dari gunung gede.
Pemandangan di puncak Gede |
get ready for next journey?.. surya kencana.. |
setelah smpai di puncak gunung, tiba waktunya bagi kelompok kami untuk turun ke lembah timur puncak Gede menuju surya kencana. ada yang tahu tentang sejarah atau mitos surya kencana?
Surya Kencana merupakan padang cukup luas yang berada pada ketinggian 2750 m dpl. Alun-alun Surya kencana merupakan padang rumput dan padang edelweis yang berada di sebelah pinggir lembah. Ditengah-tengah alun-alun surken juga terdapat sungai kecil yang biasa digunakan oleh para pendaki sebagai sumber air minum maupun memasak. (*khusus pendakian, terutama ketika memasuki kawasan pegunungan dan dataran tinggi yang umumnya jarang/sedikit air, penggunaan air hanya untuk kebutuhan konsumsi sehingga untuk sehingga untuk buang air besar maupun kecil, tidak boleh dilakukan di sumber ataupun aliran air yang mengalir).
Mitos mengenai alun-alun surya kencana, konon alun-alun Surya Kencana merupakan rumah bagi pangeran Surya Kencana yang merupakan anak dari pangeran Arya Wiratanudatar (pendiri Cianjur) yang beristrikan putri jin. Surya Kencana sendiri memiliki 2 putra yaitu Prabu sakti dan Prabu Siliwangi (he..he.. seperti pelajaran sejarah aja..). Nah, di Surya Kencana itu, konon merupakan pemukiman bagi Surya Kencana dan rakyat jin (entah dongeng atau beneran.. saya juga tidak mengetahuinya..)
Mitos mengenai alun-alun surya kencana, konon alun-alun Surya Kencana merupakan rumah bagi pangeran Surya Kencana yang merupakan anak dari pangeran Arya Wiratanudatar (pendiri Cianjur) yang beristrikan putri jin. Surya Kencana sendiri memiliki 2 putra yaitu Prabu sakti dan Prabu Siliwangi (he..he.. seperti pelajaran sejarah aja..). Nah, di Surya Kencana itu, konon merupakan pemukiman bagi Surya Kencana dan rakyat jin (entah dongeng atau beneran.. saya juga tidak mengetahuinya..)
alun-alun surya kencana |
kembali ke cerita pendakian..
lanjutan dari puncak Gede ke alun-alun surken dengan menuruni lembah Gede dan kita harus turun dengan kondisi medan yaitu bebatuan padas serta dengan pepohonan-pepohonan yang tidak begitu tinggi. Dari arah puncak ke bawah, bebatuan-bebatuan tersebut makin ke bawah makin berkurang dan ebih didominasi dengan tanah namun pepohonan yang ada semakin besar dan rimbun.
akhirnya sore hari pukul setengah 6, semua anggota tim telah tiba di lembah alun-alun surken.
Subhanallah pemandangannya.. melihat surken di sore hari.. sayangnya, kita tidak dapat melihat matahari terbenam..
Berhubung hari semakin gelap, sesegera mungkin, kita membangun tenda, lalu mengambil air untuk minum, dan memasak. suhu malam hari di surken cukup dingin disertai angin yang lumayan kencang dari arah puncak ke lembah.. (*untung kita membangun tenda di tepian dengan naungan pepohonan, kalau saja kita membangun tenda tepat ditengah-tengah alun-alun, tidak bisa dibanyangkan betapa dinginnya malam itu..!!)..
alhamdulillah makan malam beres, dan saatnya istirahat..
Nobo, teman pendakian kami ternyata memiliki alergi terhadap dingin sehingga disaat kita makan malam, kondisi dia menjadi sekarat dan parahnya obat anti-alergi yang dibawa tidak ada di kotak obat entah jatuh atau tertinggal..
melihat anggota tim yang sekarat dan dalam keadaan darurat tanpa obat, saya memberikan kompresan air hangat yang diletakan di botol lalu disisipkan di sleeping bag-nya, rupanya tindakan tersebut belum cukup membantu, sehingga malam harinya saya memberikan sleeping bag saya untuk digunakan oleh nobo dengan harapan dapat menghilangkan dingin.
ha..ha.. benar-benar malam itu menjadi malam terdingin bagi saya yang tidur di tenda tanpa menggunakan sleeping bag dan hanya menggunakan kaos kaki, celana outdoor, dan jaket saja. Semalam di surken, dengan lingkungan yang dingin cukup membuat tidur tersiksa.. kepala terasa pusing, tangan menjadi mati rasa, dan bahkan untuk menggerakan jari2 saja susah. Alhamdulillah, malam dapet terlewati dan matahari terbit. Bangun dari tidur, sebagian dari kami ada yang melaksanakan shalat subuh dan ada yang mulai beraktivitas membuat kopi, menyiapkan bahan untuk masak, dsb.
Bagi pendaki yang mungkin malas untuk memasak ataupun ingin merasakan nasi yang benar2 nasi (selama pendakian benar2 makanan yang kami makan adalah nasi aron), ternyata di surken terdapat para pedagang nasi bungkus dengan porsi seadanya seharga 5000. ha..ha.. cukup mahal juga, tapi kalo membanyangkan perjuangan bapak2 tersebut untuk membawa makanan dari pemukiman penduduk, saya rasa harga tersebut pantas sih..!!
Pagi hari di surken banyak dihabiskan oleh kita untuk melakukan ritual buang air besar (cukup susah juga.. tapi seru juga karena harus mencari tempat yang tertutup dan benar2 jauh dari camp), nah, untuk yang ini, kami sempat menemukan 1 gulung roll tissue tanpa pemilik.. he..he.. rupanya pemiliknya lupa membawa kembali tissuenya setelah BAB.. parah juga sih!!..
setelah itu foto2.. di tengah-tengah padang edelweis..
surken di pagi hari |
kaya'nya abhe dengan pose g' pentingya.. wkwk..!! |
Perjuangan yang berat, berbuah manis.. aesculapius team!!.. |
just take a pose @ surken.. |
masak bareng..
kesibukan ibu-ibu dalam memasak |
dapur umum, jadi lupa higiene pangan..!! maklum kalo di lapangan terkadang teori berbeda dengan prakteknya!!.. |
akhirnya, makanan telah siap.. dan SELAMAT MAKAN!!..
menu makanan sehat!!.. kerupuk, makaroni rebus, sosis, nasi aron, timun, dan mie instan plus penambah rasa saos dan kecap tentunya.. |
togetherness of team.. |
setelah makan, persiapan balik, beres-beres dan bersih-bersih bekas nge-camp, ketika kita mendaki gunung, semua barang-barang maupun sampah harus dibawa kembali ke bawah..
beres-beres tenda |
para pendaki lainnya.. |
ok, let's back to real life.. go back to our lovely campus.. sebelumnya nyempetin foto dulu di surken..
One of my great experience with a team.. saya sebagai chief di tengah-tengah tim.. wkwkwk.. |
rute perjalanan pulang yang kami lalui adalah gunung putri...
perjalanan pulang melalui gunung putri tidak sesulit di saa pendakian..
medannya pun realtif lebih mudah namun tetap harus berhati2 dengan kecuramanannya..
medan rute pulang : gunung putri |
seperti biasa.. tim yang pertama tiba di pos.. |
setelah semakin dekat dengan pemukiman penduduk, alhamdulillah kita disuguhkan dengan pemandangan lahan pertanian penduduk...
rombongan paling terakhir.. nenek-nenek berumur 20tahunan.. background di belakang merupakan kaki gunung Gede |
pos terakhir.. dan kembali pulang dengan mencarter truk, alhamdulillah sampai di bank BNI dan kembali ke kostan masing-masing..
di truk menuju kampus |
oh y, sebelumnya sempat mampir dan foto2 bareng di WCC bareng mas wawan..
muantaap capeknya.. |
demikian cerita pengalaman pendakian Gunung Gede..
Jujur saja, membawa 15 orang ikut dalam kelompok pendakian tidak mudah bagi saya, tentunya dengan watak, pola pikir, kebiasaan serta kemampuan mendaki dan kondisi fisik kami yang berbeda-beda. Melakukan pendakian bersama teman-teman, saya dapat mengetahui beragam keunikan dari teman-teman saya yang menuntut saya untuk mampu menyesuaikan diri dengan mereka semua.
Saya juga memohon maaf dengan kerendahan hati saya jika selama persiapan maupun pada saat pendakian banyak kata maupun tindakan yang tidak berkesan. Hal terpenting bagi saya dalam perjalanan ini adalah bagaimana saya belajar untuk sama-sama dapat berinteraksi dengan teman-teman disamping itu juga dapat menikmati keindahan alam dari maha Agung Sang Pencipta.
the last "Journey is not about pleasure of enjoy the trip, but pleasure when doing it..!!"
Hikss..!! will miss this moment so much...
writer : indra
NOTE : Get and be ready for next trip.. KARIMUN JAWA..!!! on Desember.. (insyaallah, amin..!!)
Komentar
Posting Komentar