Langsung ke konten utama

enjoy Adha Ied..!! (part 1)

Sebagai mahasiswa kedokteran hewan IPB, menjadi kewajiban bagi kami untuk melakukan pengabdian masyarakat salah satunya menjadi petugas pemerikasaan hewan kurban. Saya akan memberikan sedikit penjelasan, apa sih yang biasa kita lakukan selama pemeriksaan hewan Qurban??
Happy Adha Ied..!!..

Qurban merupakan salah satu hari besar bagi umat muslim dimana banyak sekali kaum muslim menyembelih hewan qurban (sapi, kambing, domba, kalo unta sih jarang..!! aje gile nyari unta di indonesia..!!). Nah, banyaknya spot-spot ataupun tempat yang menyembelih hewan qurban menyebabkan perlu adanya pemeriksaan bagi hewan yang dikurbankan baik sebelum maupaun sesudah disembelih. 

Kenapa harus diperiksa sih??  *banyak loh yang menanyakan ini... 
i'll try to explain it..

Qurban sebagai salah satu tradisinya yaitu melakukan penyembelihan hewan, tentunya banyak masyarakat yang dengan suka cita merayakannya dengan menyembelih hewan kurban. Permasalahanya.., tidak semua proses dan syarat kaidah  yang berkaitan dengan qurban dilaksanakan dengan baik oleh para pemotong hewan Qurban. Karena ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi pemotongan yang higienis, sesuai dengan syarat Qurban, dan tidak membahayakan bagi hewan dan masyarakat.. (isu zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya hmm.. kayaknya perlu juga bikin tulisan ttg zoonosis..!!). 

Peran dokter hewan selaku profesi yang memahami konsep kesehatan hewan, keamanan pangan asal hewan dan kesehatan masyarakat, maka menjadi kewajiban bagi kami calon dokter hewan untuk melakukan kegiatan rutin pemeriksaan hewan Qurban.

Pemeriksaan hewan Qurban sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu antemortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih).
Pemeriksaan antemortem yang umum kami lakukan adalah :

1. pemeriksaan umur hewan (syarat hewan Qurban umur lebih 1 tahun (kambing, domba), dan 1.5 tahun (sapi)
2. pemeriksaan status kesehatan hewan Qurban.
setelah pemeriksaan antemortem, jika  hewan dinyatakan layak dan sehat, maka hewan siap untuk disembelih.
pemeriksaan antemortem

Nah, untuk pemeriksaan postmortem sebagai berikut :

1. Pemeriksaan terhadap organ dalam terutama saluran pencernaan (rumen, esofagus, usus), hati, limpa, ginjal, dan karkas. 3 hal yang harus diingat!!. Inspeksi (lihat), Palpasi (raba denganTANGAN), dan Insisi (diiris) jika diperlukan.. nah, kalo dinilai organ tersebut tidak layak, maka langsung dipisahkan (AFKIR).

pemeriksaan postmortem
Selain pemeriksaan tadi, kita juga memberikan penyuluhan informasi terhadap panitia Qurban setempat tentang bagaimana proses pengolahan maupun pengemasan daging qurban sebelum disebar kepada para penerima qurban. Umumnya meliputi penggunaan pisau (pengasah dan densifektan), pembagian karkas (daging dan tulang), proses debonisasi, pemisahan jerohan dengan karkas, pengolahan jerohan, dan penggunaan air bersih hingga pembuangan darah, sisa kotoran jerohan..

Sebagai tambahan, Hal unik yang sering terjadi kalo sebagai petugas Qurban adalah..

Ternyata banyak sekali loh petugas qurban yang masih takut dengan sapi.. terutama pada proses penyembelihan yang kalo dapat SAPI GALAK.. aje gile.. udah seperti nonton RODEO aja.. tali tambang dilempar sana-sini buat bikin sapi jatuh dan siap disembelih. Hal ini cukup sering terjadi dan kasian juga melihat sapi luka2 sebelum disembelih.. kasihan juga tuh sapi,, dan dari segi animal welfare, hewan buat Qurban kok malah disiksa dulu..

Nah, sebagai calon dokter hewan yang udah belajar teknik restrain sapi, kita bisa mempraktekan disini.. bagaimana cara meng-handle sapi tanpa harus membuat sapi tersebut berontak dan mudah untuk dirobohkan tanpa melukai dia terlebih dahulu... Nah, d ajang ini, kita paling sering dapet "STANDING APPLAUS.."

*plok...plok..plok..plok..plok..plok..plok..
plok...plok..plok..plok..plok..plok..plok..
plok...plok..plok..plok..plok..plok..plok..
plok...plok..plok..plok..plok..plok..plok..

dari warga yang nonton, gara2 dapet ngerobohin sapi cukup pake tali, trus g pake GAYA-JEJUMPITAN-LONCAT-SANA-SINI apalagi dilakukan sama 10 orang..

Kesimpulannya, menjadi pemeriksa hewan Qurban tidak hanya memeriksa hewan sebelum dan sesudah disembelih loh.. bahkan harus belajar bagaimana berkomunikasi, berbagi ilmu, penyuluhan higiene, kampanye dokter hewan dan keamanan pangan, dan juga jadi pusat perhatian gara2 berhasil ngalahin sapi (*aka ngerobohin sapi)...

Apalagi kalo liat warga yang cukup semangat ketika memberikan organ untuk diperiksa dan dengan mata berbinar bilang ;

look at their expresion.. happiness from their heart..!!

 "Gimana DOKTER?.. sehat dan aman kan untuk dikonsumsi??"...



Of course make me think and realize how important my job for society..
Inspired so much to be GOOD VETERINARIAN...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Small Practitioner Veterinarian

Dear reader, I am sorry being silence for most 2.5 years. actually lot of experience after long journey during 2 years 8 months. After graduated from University, i applied to few institution start farm, sophisticated office in Jakarta, and animal clinic. First was swine industry which after short interview via phone, they accepted me and just wait until I ready went to farm. Second was Australian cattle industry which i passed for 1st session interview via skype, then 2nd round for make small presentation regarding cattle industry. Interview session was fine which i had presentation session using English then continued with QA session. Unfortunately i didn't pass. Little bit felt disappointed,  i try to apply another job such animal memdicine company and small animal. Looked at lot of vacant job position, .finally i applied both Medicine company and Sunset Vet Clinic Bali (SVB). SVB responded my email quickly then we had lot of communication. Waited for office in Jakarta, ...

At Glance of 2014

hmm,, if i could say what happen during my year on 2014, i would say it the hardest thing i've ever experienced especially when i made deciion to came back at university life to get my DVM course. It much challenge me while i could not event did part time job because formally during DVM course have "unoficially" contract which made me had to be ready 24 hours of shift and lab rotation started activity inside campus then countinued outside campus (koas daerah). The others challenge was after 2 years never had any classes about veterinary class, made me had to learn again and refresh all the subject i've passed before, especially about basic veterinary clinical theory. wefie at cable car TMII all intern with famous lovely German sheperd "Lola" wefie with all intern and staff selfie inside close house breeder farm I was back at my university life, sure made me had to introduce my self with my junior and most of them i event me...

Pengabdian Masyarakat, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University

Pengabdian Masyarakat, Youth Down to Community, Faculty of Veterinary Medicine Care and promote animal health rural society Wonosobo, 17-21 July 2009 Indonesia is country that still developing at many sector also in system of animal health or better known as veterinary health. Unfortunately, event veterinary system in Indonesia already established before we had independence day, in other hand not all of Indonesian citizen know how is important the role of veterinarian in their daily life. To promote veterinarian role in society and also give high motivation for youth become veterinarian, faculty of veterinary medicine of Bogor Agriculture University held annual programme that named “Pengabdian Masyarakat”, an annual activity that spread student in part of district in developing city in Indonesia. Every year this program held in different city like makasar, Padang, Wonosobo, and the last is...